Kamis, 20 April 2017

Ada aku di bukumu

Ada jemariku di lembar bukumu
Meremas gemas kain penutup kepalamu
Mengusap getar punggung dari isakmu
Menyeka embun yang mengalir dari sudut matamu

Ada telingaku di helai bukumu
Mendengar cerita hari ini-mu
Menyimak keluh dari rahim kesahmu
Tentang cinta yang telah memunggungimu

Ada aku di halaman bukumu
Dalam rekatan kata, terkait bait demi bait. Utuh sebagai aku. 
Lantas, untuk apa sedu itu?
Karena abadi tidak menyelimuti jasad, pun dengan temu.

@doel_12